KPR Syariah vs KPR Konvensional: Mana yang Lebih Menguntungkan?

perbedaan KPR Syariah vs Konvensional


Memiliki rumah impian adalah keinginan banyak orang. Namun, tingginya harga properti sering kali membuat orang memilih Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebagai solusi. 

Saat ini, ada dua jenis KPR yang umum ditawarkan di Indonesia: KPR Syariah dan KPR Konvensional. Lantas, mana yang lebih menguntungkan? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Apa Itu KPR Syariah dan KPR Konvensional?

KPR Syariah

KPR Syariah menggunakan prinsip syariah Islam yang bebas dari unsur riba (bunga). Dalam sistem ini, bank bertindak sebagai pihak yang membeli rumah terlebih dahulu, kemudian menjualnya kepada nasabah dengan harga yang disepakati di awal (sistem margin). Beberapa akad yang umum digunakan antara lain:

  • Murabahah: Bank membeli rumah, lalu menjualnya kepada nasabah dengan margin keuntungan tetap.
  • Musyarakah Mutanaqisah (MMQ): Bank dan nasabah berpatungan membeli rumah, kemudian kepemilikan bank berkurang seiring waktu.

KPR Konvensional

KPR Konvensional adalah pinjaman yang diberikan oleh bank dengan sistem bunga. Nasabah meminjam dana untuk membeli rumah, lalu mengembalikannya dalam bentuk angsuran bulanan yang mencakup pokok utang dan bunga.

Perbedaan KPR Syariah dan KPR Konvensional

Aspek KPR Syariah KPR Konvensional
Sistem Pembiayaan Margin tetap Bunga (tetap atau mengambang)
Akad atau Perjanjian Berdasarkan prinsip syariah (Murabahah, MMQ) Perjanjian kredit berbasis bunga
Cicilan Tetap sepanjang tenor Bisa berubah sesuai suku bunga
Denda Keterlambatan Tidak ada denda (sesuai prinsip syariah) Ada denda jika terlambat membayar
Proses Pengajuan Syarat lebih ketat terkait prinsip syariah Lebih fleksibel dan bervariasi

Kelebihan dan Kekurangan KPR Syariah vs KPR Konvensional


Kelebihan KPR Syariah
- Bebas riba, sesuai prinsip Islam.
- Cicilan tetap, melindungi dari fluktuasi suku bunga.
- Transparansi dalam akad dan perjanjian.

Kekurangan KPR Syariah
- Uang muka (DP) biasanya lebih besar.
- Pilihan bank dan program lebih terbatas.
- Bisa jadi lebih mahal dalam jangka panjang karena margin tetap.

Kelebihan KPR Konvensional
- Banyak pilihan bank dan program KPR.
- Uang muka (DP) lebih rendah di beberapa bank.
- Bunga kompetitif, terutama di awal periode cicilan.

Kekurangan KPR Konvensional
- Terpengaruh fluktuasi suku bunga.
- Ada denda keterlambatan pembayaran.
- Unsur riba tidak sesuai prinsip syariah Islam.

Mana yang Lebih Menguntungkan?
Keputusan memilih antara KPR Syariah atau KPR Konvensional tergantung pada kebutuhan dan prinsip pribadi Anda. Berikut beberapa pertimbangan:

1. Jika mengutamakan kestabilan cicilan: KPR Syariah lebih cocok karena cicilan tetap sepanjang tenor.
2. Jika mencari fleksibilitas dan biaya awal rendah: KPR Konvensional menawarkan lebih banyak pilihan dengan DP lebih ringan.
3. Jika memegang teguh prinsip syariah: KPR Syariah adalah pilihan utama karena bebas riba.

Simulasi Perbandingan KPR Syariah vs KPR Konvensional


Misalkan Anda mengajukan KPR sebesar Rp 500 juta dengan tenor 15 tahun:
  • KPR Syariah: Margin tetap 10% per tahun. Cicilan bulanan sekitar Rp 5,4 juta.
  • KPR Konvensional: Bunga 9% (fixed 3 tahun pertama, floating berikutnya). Cicilan awal sekitar Rp 5,1 juta (bisa naik atau turun setelah 3 tahun).

Kesimpulan: Dalam jangka panjang, KPR Konvensional bisa lebih murah jika suku bunga turun, tetapi KPR Syariah memberikan kepastian cicilan tanpa risiko kenaikan.

Tips Memilih KPR yang Tepat
  1. Tinjau kebutuhan dan kemampuan finansial Anda.
  2. Bandingkan margin dan bunga dari berbagai bank.
  3. Perhatikan biaya tambahan seperti asuransi dan administrasi.
  4. Pahami isi akad atau perjanjian sebelum tanda tangan.
  5. Konsultasikan dengan ahli keuangan jika perlu.

Penutup

Baik KPR Syariah maupun KPR Konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pilihlah sesuai kebutuhan, kemampuan finansial, dan prinsip hidup Anda. Jika Anda menginginkan kepastian cicilan dan bebas riba, KPR Syariah bisa menjadi pilihan terbaik. Namun, jika fleksibilitas dan biaya awal lebih rendah menjadi prioritas, KPR Konvensional bisa lebih menguntungkan.

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

1. Apakah KPR Syariah benar-benar bebas riba?
Ya, KPR Syariah menggunakan sistem jual beli (akad) tanpa bunga, sesuai prinsip syariah.
2. Bisakah saya pindah dari KPR Konvensional ke KPR Syariah?
Bisa, melalui program take over KPR di bank syariah, namun ada biaya administrasi yang perlu diperhitungkan.
3. Mana yang lebih murah dalam jangka panjang?
KPR Konvensional bisa lebih murah jika suku bunga turun, sedangkan KPR Syariah menawarkan kepastian cicilan tanpa kenaikan.

Posting Komentar untuk "KPR Syariah vs KPR Konvensional: Mana yang Lebih Menguntungkan?"